Review Innisfree Super Volcanic Clay Mask
Note: review berdasarkan pengalaman pribadiku dengan jenis kulit sensitive acne prone ✨
Hai rakyat jelita!
Review my skin & budget approved kali ini tentang Innisfree Super Volcanic Clay Mask yang sudah aku gunakan selama 7 bulan. Aku menggunakan masker ini seminggu 1-2 kali sesuai kebutuhan kulitku saat asyik me time! Dilihat dari situs resminya www.innisfree.com masker ini dapat mengecilkan pori, mengontrol produksi sebum/minyak wajah, mengangkat sel kulit mati, membersihkan kulit secara menyeluruh, mencerahkan kulit, & memberikan efek dingin menyegarkan.
Masker ini mengandung abu vulkanik yang dapat menyerap kotoran kulit & minyak berlebih sehingga membantu merawat pori-pori. Nah abu vulkanik ini berasal dari gunung berapi di Pulau Jeju (Korea Selatan) yang bernama Gunung Hallasan. Abu vulkanik yang kaya akan mineral, & karena strukturnya yang berpori, maka abu vulkanik ini memiliki daya serap yang sangat baik terhadap sebum berlebihan & sel kulit mati. Perlu diketahui bahwa batuan vulkanik di Pulau Jeju diakui sebagai sumber daya konservasi oleh undang-undang khusus Korea Selatan sehingga hanya boleh dikumpulkan di lokasi-lokasi resmi tertentu. Jadi abu vulkanik yang telah terkumpul digunakan sebagai bahan baku kosmetik dengan syarat setelah menghilangkan kotoran/bahan campuran yang terkandung dalam abu vulkanik itu terlebih dahulu dengan panas di atas 150 derajat lalu ditumbuk menjadi bubuk-bubuk yang halus 🏞
Dibaca dari https://www.skincarisma.com/products/innisfree/super-volcanic-pore-clay-mask masker ini bebas dari paraben, sulfat, alkohol, silikon, cruelty & alergen free. Masker ini memang direkomendasikan untuk kulit berminyak (dengan pemakaian di seluruh wajah) & untuk kulit kombinasi, direkomendasikan menggunakan produk ini di bagian T zone (dahi-hidung-dagu yang berminyak). Namun kulitku yang sensitif & cenderung berjerawat cocok menggunakan masker ini, asal saat mengoleskan masker tidak terlalu tebal & membersihkan masker ini secara perlahan, dengan lembut, tidak digosok-gosok yaa 😊
Masker ini memiliki tekstur clay, padat & ada bulir-bulir halus yang berperan sebagai exfoliator sehingga dapat mengangkat sel-sel kulit mati. Masker ini tidak menyertakan spatula sehingga aku menggunakan jari untuk mengoleskan masker ini ke seluruh wajahku. Aku lebih suka menggunakan jari karena lebih gampang mengoleskan masker dibandingkan dengan menggunakan kuas masker.
Masker ini jika diambil terlalu banyak maka akan susah diratakan diwajah, jadi tips nya ambil sedikit lalu oleskan secara merata lalu jika dirasa perlu lagi, maka ambil sedikit & ratakan kembali. Aku sering menggunakan teknik layering seperti itu untuk menyiasati penggumpalan masker di wajahku. Ketika masker ini selesai dioleskan di wajah, ada sensasi dingin yang menyegarkan. Walaupun masker ini berbentuk padat, ada bulir-bulirnya & berperan sebagai exfoliator, masker ini tidak menyebabkan sensasi ketarik & kering pada wajahku. Setelah didiamkan selama 10 menit (jangan didiamkan lebih lama ya karena membuat kulit kering), aku membasuh masker ini dengan lembut menggunakan air biasa, kalau ada air hangat suam-suam kuku lebih bagus lagi sih 😁
Yang aku rasakan setelah menggunakan masker ini, wajahku jadi lebih bersih, lembut, & segar. Masker ini cukup recommended karena sesuai klaimnya, dengan harga sekitar 140rb & isinya 100ml serta masker ini juga bisa dibeli di official store nya di marketplace (biasanya ada diskonnya juga loh!), namun sayangnya masker ini belum dilengkapi spatula padahal wadah masker ini jar, sehingga saat pengaplikasiannya harus dipastikan jari/tangan bersih yaa 💦
💚 Copyright @nyomantria
💚 Love yourself first
Comments
Post a Comment